Tips Dan Cara Menyimpan Sayuran Agar Awet Dan Tahan Lama
Menyimpan sayuran dengan benar sangat penting untuk menjaga kesegarannya dan memperpanjang umur simpannya. Berikut beberapa artikel tips cara menyimpan sayuran agar tetap awet dan tahan lama:
1.Pilih Sayuran Segar:
Pilih sayuran yang keras, bebas dari memar atau luka, dan memiliki warna cerah. Sayuran segar memiliki peluang lebih baik untuk bertahan lebih lama.Berikut adalah beberapa tips dalam memilih sayuran segar:
- Perhatikan Penampilan: Pilihlah sayuran dengan penampilan yang segar dan menarik. Sayuran sehat biasanya memiliki warna cerah, kulit yang halus, dan tidak memiliki bercak atau kerusakan.
- Sentuh Sayuran: Rasa tekstur sayuran dengan sentuhan. Sayuran segar biasanya terasa kencang dan padat. Hindari sayuran yang terasa lembek atau layu.
- Periksa Daun: Jika memilih sayuran berdaun, periksa keadaan daunnya. Daun yang sehat seharusnya tidak menguning, tidak keriput, dan tidak memiliki tanda-tanda kerusakan seperti bercak cokelat atau bekas gigitan serangga.
- Periksa Batang: Pada beberapa jenis sayuran seperti brokoli atau asparagus, periksa batangnya. Batang yang segar memiliki warna yang cerah, tidak keriput, dan ujungnya tidak kering.
- Bau: Bau juga bisa menjadi petunjuk kualitas sayuran. Beberapa sayuran seperti bawang putih atau bawang merah seharusnya memiliki aroma khas yang kuat, sedangkan sayuran lainnya tidak seharusnya memiliki bau yang busuk atau tengik.
- Seasonal dan Lokal: Memilih sayuran musiman dan lokal biasanya memberikan jaminan kualitas yang lebih baik. Sayuran musiman cenderung lebih segar dan memiliki rasa yang lebih baik karena dipanen pada waktu yang tepat.
- Beli dari Sumber Terpercaya: Jika memungkinkan, belilah sayuran dari penjual atau petani yang terpercaya. Mereka cenderung menjaga kualitas sayuran dengan baik dan memberikan informasi tentang asal-usul dan metode penanaman.
2.Menghilangkan Kelebihan Kelembaban:
Kelembaban dapat menyebabkan sayuran membusuk dengan cepat. Sebelum disimpan, seka sisa air yang berlebih dari sayuran dengan hati-hati menggunakan kain bersih atau handuk kertas.
3.Pisahkan Produsen Etilena dan Sayuran Sensitif Etilen:
Beberapa sayuran menghasilkan gas alam yang disebut etilena, yang dapat mempercepat proses pematangan sayuran yang sensitif terhadap etilen. Pisahkan produsen etilen seperti apel, pisang, dan tomat dari sayuran yang peka terhadap etilen seperti sayuran hijau, brokoli, dan kembang kol.
Berikut adalah beberapa contoh produsen etilena:
- Dow Chemical Company: Dow Chemical Company adalah salah satu produsen etilena terbesar di dunia. Mereka menghasilkan etilena melalui proses pemecahan minyak bumi atau metode pengolahan gas alam.
- ExxonMobil: ExxonMobil adalah perusahaan energi multinasional yang juga memproduksi etilena. Mereka memiliki fasilitas produksi etilena di berbagai lokasi di seluruh dunia.
- LyondellBasell: LyondellBasell adalah perusahaan kimia global yang memproduksi berbagai bahan kimia, termasuk etilena. Mereka memiliki fasilitas produksi di Amerika Utara, Eropa, dan Asia.
- SABIC: Saudi Basic Industries Corporation (SABIC) adalah perusahaan petrokimia terbesar di Arab Saudi. Mereka juga termasuk produsen etilena terkemuka dengan fasilitas produksi yang luas.
- Chevron Phillips Chemical Company: Chevron Phillips Chemical Company adalah perusahaan kimia global yang memproduksi berbagai produk kimia termasuk etilena. Mereka memiliki fasilitas produksi di Amerika Serikat, Belgia, Qatar, dan Saudi Arabia.
- Shell Chemicals: Shell Chemicals adalah divisi kimia dari Royal Dutch Shell, salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia. Mereka juga merupakan produsen etilena yang signifikan.
- Bayam: Bayam sangat sensitif terhadap etilen. Penyimpanan dekat dengan buah yang menghasilkan etilen, seperti apel atau pisang, dapat menyebabkan daun bayam menjadi layu dan berubah warna lebih cepat.
- Selada: Selada juga termasuk dalam sayuran yang sensitif terhadap etilen. Penyimpanan dekat dengan buah-buahan yang menghasilkan etilen dapat mempercepat kekuningan dan pembusukan pada selada.
- Brokoli: Brokoli adalah sayuran yang sensitif terhadap etilen. Paparan etilen dapat menyebabkan brokoli cepat berubah warna, berubah menjadi kuning atau cokelat, dan menjadi lunak.
- Kubis: Sayuran seperti kubis, termasuk kubis putih, kubis merah, dan kubis Brussels, juga sensitif terhadap etilen. Eksposur terhadap etilen dapat mempercepat kekuningan dan pembusukan pada daun kubis.
- Wortel: Wortel juga termasuk dalam sayuran yang rentan terhadap etilen. Etilen dapat menyebabkan penurunan kualitas wortel, seperti kehilangan rasa, kerenyahan, dan kelembutan.
- Paprika: Paprika, termasuk paprika merah, kuning, dan hijau, adalah sayuran yang sensitif terhadap etilen. Paparan etilen dapat mempercepat penuaan paprika dan mempengaruhi kualitas dan ketahanannya.
4.Simpan pada Suhu Optimal:
Sebagian besar sayuran menyukai suhu dingin, tetapi kisaran suhu ideal dapat bervariasi. Umumnya, simpan sebagian besar sayuran antara 32°F (0°C) dan 50°F (10°C). Namun, beberapa sayuran memiliki persyaratan suhu tertentu. Misalnya, kentang lebih menyukai suhu yang sedikit lebih tinggi sekitar 45°F (7°C), sedangkan sayuran hijau lebih baik pada suhu yang lebih dingin mendekati 32°F (0°C).
5.Gunakan Wadah Berventilasi:
Untuk penyimpanan optimal, gunakan wadah yang dapat bernapas atau kantong plastik berlubang untuk memungkinkan aliran udara. Ini mencegah penumpukan kelembapan dan membantu menjaga kesegaran sayuran.
6.Simpan Sayuran Akar dan Kentang di Tempat yang Sejuk dan Gelap:
Sayuran akar seperti wortel, bit, dan lobak, serta kentang, lebih menyukai kondisi dingin, gelap, dan kering. Ruang bawah tanah, pantry, atau ruang bawah tanah yang sejuk cocok untuk menyimpan sayuran ini.
7.Simpan Sayuran Hijau dengan Handuk Kertas Basah:
Sayuran hijau cenderung cepat layu. Agar tetap segar, bungkus dengan tisu basah (bukan basah) dan masukkan ke dalam kantong plastik. Simpan di laci rak sayuran kulkas Anda.
8.Simpan Bawang Putih dan Bawang di Tempat yang Kering dan Berventilasi:
Bawang putih dan bawang harus disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik. Hindari menyimpannya dalam kantong plastik, karena membutuhkan sirkulasi udara agar tetap segar.
9.Pangkas dan Simpan Jamu Segar:
Lepaskan semua karet gelang atau pengikat dari herba segar dan potong batangnya. Letakkan dalam posisi tegak di dalam stoples atau gelas dengan sedikit air dan tutupi dengan longgar menggunakan kantong plastik. Simpan di lemari es.
10.Periksa dan Putar:
Secara teratur periksa sayuran yang disimpan untuk tanda-tanda pembusukan dan segera singkirkan yang busuk. Putar sayuran Anda, gunakan yang lebih tua terlebih dahulu dan bawa yang lebih segar ke depan.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memperpanjang umur sayuran secara signifikan dan mengurangi limbah makanan.