Inilah Alasan Keju Tidak Cocok Dikonsumsi Sebelum Tidur
Banyak dari kita menikmati menikmati camilan larut malam sebelum tidur. Namun, ada kepercayaan populer bahwa keju harus dihindari selama ini. Pada artikel ini, kami akan mengeksplorasi alasan di balik saran ini dan memahami mengapa keju mungkin bukan pilihan terbaik untuk dikonsumsi sebelum tidur.
1.Komposisi Keju:
Keju adalah produk susu yang terbuat dari susu dan disukai oleh orang-orang di seluruh dunia karena rasanya yang kaya dan gurih. Muncul dalam berbagai bentuk, tekstur, dan rasa, menjadikannya bahan serbaguna dan tambahan favorit untuk banyak hidangan.Berikut adalah komposisi umum untuk keju:
- Susu: Susu sapi adalah bahan dasar yang umum digunakan untuk membuat keju. Namun, tergantung pada jenis keju yang dibuat, susu lain seperti susu kambing atau susu domba juga dapat digunakan.
- Bakteri pengubah: Bakteri asam laktat adalah mikroorganisme yang umum digunakan dalam proses pembuatan keju. Bakteri ini membantu dalam fermentasi laktosa (gula susu) menjadi asam laktat, yang membantu dalam pembentukan tekstur dan rasa keju.
- Enzim: Enzim juga digunakan dalam pembuatan keju. Enzim yang paling umum digunakan adalah enzim rennet, yang berasal dari perut anak sapi. Enzim ini membantu dalam menggumpalkan protein susu yang disebut kasein, yang merupakan langkah penting dalam pembentukan keju.
- Garam: Garam digunakan untuk memberikan rasa pada keju dan juga membantu dalam pengawetan. Jumlah garam yang digunakan bervariasi tergantung pada jenis keju yang dibuat.
Pelakunya: Tyramine dan Tryptophan:
Keju, terutama varietas tua seperti cheddar, Swiss, dan keju biru, mengandung dua zat tingkat tinggi: tyramine dan tryptophan.
Tyramine adalah asam amino yang terbentuk saat protein dalam keju terurai seiring waktu. Diketahui untuk merangsang pelepasan norepinefrin, suatu neurotransmitter yang dapat meningkatkan aktivitas dan kewaspadaan otak. Stimulasi ini dapat mengganggu tidur dan dapat menyebabkan kesulitan dalam mencapai tidur nyenyak.
Tryptophan, asam amino lain yang ditemukan dalam keju, dikenal karena sifat penginduksi tidurnya. Namun, jumlah triptofan yang ada dalam keju relatif rendah dibandingkan makanan lainnya. Selain itu, efek stimulasi tyramine dapat menetralkan potensi manfaat triptofan untuk tidur, membuatnya kurang efektif sebagai bantuan tidur.
2.Tantangan Pencernaan:
Alasan lain untuk menghindari konsumsi keju sebelum tidur adalah kandungan lemaknya yang tinggi. Keju kaya akan lemak jenuh, yang lebih sulit dicerna, terutama jika dikonsumsi menjelang waktu tidur. Sistem pencernaan kita melambat saat tidur, dan mengonsumsi makanan berat dan berlemak dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kembung, dan bahkan gangguan pencernaan, sehingga lebih sulit untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak.
3.Kandungan Asam dan Gangguan Tidur:
Jenis keju tertentu, seperti varietas tua dan fermentasi, memiliki kandungan asam yang lebih tinggi. Makanan asam dapat meningkatkan kemungkinan refluks asam atau mulas, terutama saat berbaring. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan tidur, yang memengaruhi kualitas tidur.
4.Camilan Sebelum Tidur Alternatif:
Jika Anda mendambakan camilan sebelum tidur, ada pilihan alternatif yang lebih nyaman untuk tidur. Makanan kaya karbohidrat, seperti kerupuk gandum, oatmeal, atau sebagian kecil buah, dapat meningkatkan pelepasan serotonin, hormon yang membantu relaksasi dan tidur.
Meskipun keju tidak diragukan lagi enak dan merupakan pilihan makanan yang populer, mengonsumsinya sebelum tidur mungkin tidak ideal untuk tidur malam yang nyenyak. Kehadiran tyramine, kandungan lemaknya yang tinggi, dan potensi masalah refluks asam membuatnya kurang cocok sebagai camilan sebelum tidur. Sebaliknya, memilih camilan yang lebih ringan dan kaya karbohidrat dapat membantu menciptakan lingkungan tidur yang lebih baik. Ingat, menjaga rutinitas tidur yang sehat dan membuat pilihan makanan yang bijak sebelum tidur dapat berkontribusi pada kesehatan dan kualitas tidur secara keseluruhan.